Stasiun Lumpang Akan Dibangun, Kawasan Perumahan di Parung Panjang Terhubung
Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hunian berbasis transportasi, pemerintah melalui kolaborasi antara Perumnas dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membangun Stasiun Lumpang di kawasan perumahan Samesta Parayasa, Parung Panjang. Langkah ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan hunian dengan transportasi publik.
Wakil Menteri Perhubungan, Sutana, menyatakan bahwa proses groundbreaking Stasiun Lumpang dijadwalkan berlangsung pada kuartal pertama tahun 2025. “Kami mendukung penuh pembangunan Stasiun Lumpang karena manfaatnya sangat dinanti oleh masyarakat. Proses ini harus dipercepat agar segera bisa dirasakan oleh publik,” ujar Sutana dalam siaran pers pada Sabtu (25/1/2025).
Target Penumpang dan Jalur Operasional
Stasiun Lumpang dirancang untuk melayani kebutuhan transportasi ribuan penumpang setiap harinya. Sutana menyebutkan bahwa stasiun ini diproyeksikan mampu menampung hingga 5.160 penumpang per hari pada tahun pertama operasional. Stasiun ini akan menjadi bagian dari relasi jalur Stasiun Tanah Abang–Rangkas Bitung, yang merupakan salah satu jalur penting bagi mobilitas masyarakat Jabodetabek.
Perumnas Dukung Pengembangan Berbasis TOD
Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, Perumnas, dan PT KAI dalam mewujudkan proyek ini. Ia berharap Stasiun Lumpang dapat menjadi pionir dalam menghadirkan hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik.
“Samesta Parayasa tidak hanya menawarkan hunian, tetapi juga solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses transportasi yang terintegrasi. Dengan dukungan semua pihak, kami berkomitmen untuk membangun stasiun berkonsep hijau yang ramah lingkungan di Lumpang,” ungkap Budi.
Manfaat Jangka Panjang
Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai kawasan Samesta Parayasa, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menciptakan pola hunian yang lebih berkelanjutan. Dengan konsep TOD, masyarakat akan lebih mudah mengakses transportasi publik, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, dan mendukung pengurangan emisi karbon.
Pembangunan Stasiun Lumpang menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pola hidup yang lebih modern dan efisien, sekaligus memperkuat infrastruktur transportasi publik di Indonesia. Proyek ini diyakini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Parung Panjang dan sekitarnya.
Dengan terobosan ini, diharapkan kawasan Samesta Parayasa menjadi model percontohan hunian modern berbasis transportasi publik di Indonesia. Apakah Stasiun Lumpang akan menjadi awal transformasi kawasan TOD lainnya? Kita tunggu realisasinya di tahun 2025.