Polda Metro Jaya Lakukan Edukasi Pelajar untuk Tekan Tawuran di Ibu Kota
Polda Metro Jaya mengadakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan (binluh) yang ditujukan kepada siswa-siswa SMA di wilayah Jakarta. Program ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk mengurangi dan mencegah aksi tawuran di kalangan pelajar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu, 3 Mei 2025, dan bertempat di beberapa lokasi di lingkungan Polda Metro Jaya, termasuk Lapangan Direskrimsus, Ruang Serbaguna Rorena, serta Masjid Al Kaustar. Para peserta berasal dari sekolah-sekolah di wilayah 10 Polres yang dianggap rawan terlibat tawuran.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membangun tiga aspek penting pada siswa, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam aspek keterampilan, peserta mendapat pelatihan baris-berbaris (PBB) dan mengikuti permainan edukatif yang dipandu oleh instruktur dari Ditbinmas. Sementara dari sisi pengetahuan, mereka dibekali materi mengenai pengelolaan emosi oleh narasumber dari KPAI,” ujar Ade Ary, Minggu, 4 Mei 2025.
Ade Ary menekankan bahwa program ini perlu dilakukan secara berkelanjutan agar hasilnya maksimal dalam mencegah tawuran antar pelajar. Ia juga mendorong agar kegiatan serupa diadakan di setiap wilayah hukum di bawah naungan Polda Metro Jaya.
Direktur Binmas Polda Metro Jaya, AKBP Harri Muharam Firmansyah, menambahkan bahwa Komisioner KPAI, Dian Sasmita, turut memberikan materi tentang pentingnya kontrol emosi sebagai langkah pencegahan konflik antar pelajar.
Dalam aspek pembentukan sikap, Ketua Dai Kamtibmas Polda Metro Jaya, KH Drs Tatang Rahmat Firdaus Anggadinata, memberikan ceramah agama, sementara Aipda Ambarita turut berperan dalam memberikan motivasi kepada para siswa agar menjauhi kenakalan remaja dan mengejar kesuksesan hidup.
Harri juga berharap melalui penyuluhan ini, pelajar akan memiliki keberanian untuk menolak ajakan tawuran. Para peserta dibekali pula dengan pendidikan karakter melalui kegiatan baris-berbaris dan nilai-nilai keagamaan.
“Tujuan utama dari binluh ini adalah membentuk sikap yang menolak tawuran, menambah pengetahuan mengenai dampak negatifnya, serta meningkatkan keterampilan disiplin melalui PBB,” ujar Harri.