Insiden tragis mengguncang Polres Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, setelah seorang tahanan dilaporkan tewas dengan dugaan penganiayaan oleh oknum polisi. Kejadian ini langsung menarik perhatian masyarakat dan memicu kecaman luas, dengan tuntutan untuk penyelidikan yang transparan dan akuntabel.

Tahanan yang meninggal tersebut awalnya ditahan atas tuduhan tindak pidana ringan. Namun, kematian yang mencurigakan ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya tindakan kekerasan di dalam sel tahanan. Keluarga korban melaporkan adanya tanda-tanda kekerasan fisik sebelum korban meninggal dunia dan mendesak agar kasus ini diusut secara menyeluruh.

Dugaan penganiayaan ini semakin diperkuat oleh keterangan sejumlah saksi mata yang mengungkapkan adanya perlakuan brutal terhadap korban. Dalam menanggapi situasi ini, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri segera melakukan penyelidikan mendalam. Kabid Propam Polda Sulawesi Barat menegaskan komitmen pihaknya untuk tidak menoleransi tindakan kekerasan dari aparat kepolisian. Jika terbukti bersalah, oknum polisi yang terlibat akan dikenakan sanksi tegas, termasuk pemecatan dan proses hukum.

Kasus ini menambah deretan insiden kekerasan yang melibatkan kepolisian, yang akhir-akhir ini semakin banyak disorot publik. Masyarakat berharap agar investigasi oleh Propam dilakukan dengan objektivitas dan transparansi tinggi. Ada seruan kuat untuk reformasi internal di tubuh Polri guna memastikan bahwa tindakan serupa tidak terulang di masa depan dan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum.