https://stickmaschinen.biz

Polri Bertindak Tegas: Mantan Kapolres Ngada Ditetapkan Sebagai Tersangka

Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Abdul Karim menegaskan bahwa kepolisian tidak akan mentoleransi tindakan yang merusak kepercayaan publik, termasuk yang dilakukan oleh eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja (FWLS). Polri menunjukkan komitmennya dengan menetapkan FWLS sebagai tersangka atas dugaan kasus asusila dan penyalahgunaan narkoba serta mencopotnya dari jabatan sebagai Kapolres Ngada.

Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, Abdul Karim menyatakan bahwa Polri tidak memberikan ruang bagi anggotanya yang terlibat dalam tindak pidana, terutama yang menyangkut kejahatan terhadap perempuan dan anak. Ia menegaskan bahwa pihaknya bertanggung jawab menjaga citra kepolisian dan memastikan setiap pelanggaran akan ditindak tegas. Langkah tegas terhadap FWLS mencerminkan komitmen pimpinan Polri dalam menegakkan hukum secara adil dan transparan tanpa pandang bulu.

Ia juga menegaskan bahwa kepolisian akan terus meningkatkan pengawasan internal guna mencegah kejadian serupa di masa depan. Masyarakat diharapkan tetap memberikan kepercayaan kepada Polri meskipun terdapat oknum yang mencoreng nama institusi. Kepolisian berkomitmen untuk menjaga kualitas pelayanan dan memastikan bahwa setiap kebijakan berorientasi pada keadilan serta kepentingan publik.

Sebelumnya, dalam konferensi pers pada Kamis (13/3), Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut FWLS diduga melanggar Kode Etik Profesi Polri (KEPP). Dugaan pelanggaran yang dilakukan meliputi pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, perzinahan, penyalahgunaan narkoba, serta merekam dan menyebarluaskan video asusila ke forum pornografi anak di dark web. Saat ini, Polri masih mendalami motif di balik perbuatan tersebut.

Terkait penyalahgunaan narkoba, pemeriksaan awal mengonfirmasi bahwa FWLS adalah pengguna. Namun, investigasi lebih lanjut masih dilakukan untuk menentukan sejauh mana keterlibatannya. Divisi Propam Polri dijadwalkan menggelar sidang etik terhadap FWLS pada Senin (17/3) guna menentukan sanksi lebih lanjut terhadapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *