Elon Musk Bersiap Tinggalkan Pemerintahan Trump Usai Rampungkan Misi Efisiensi
Elon Musk, pengusaha papan atas asal Amerika Serikat, dikabarkan akan segera mengakhiri perannya di pemerintahan Presiden Donald Trump. Musk sebelumnya ditugaskan untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dengan misi memangkas belanja federal dan merampingkan struktur birokrasi nasional. Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai waktu pengunduran dirinya, laporan dari Politico dan ABC menyebut bahwa Trump telah memberi tahu anggota Kabinet bahwa Musk akan kembali ke dunia usaha dalam waktu dekat, bahkan sebelum mandat khususnya yang berlangsung selama 130 hari berakhir di akhir Mei 2025.
Musk dan Trump secara terbuka menyatakan bahwa sang CEO Tesla dan SpaceX akan mengakhiri tugas publiknya begitu pekerjaan di DOGE dianggap selesai. Menurut Karoline Leavitt, Juru Bicara Gedung Putih, keberhasilan Musk akan menjadi pijakan pengunduran dirinya dari pemerintahan. Meski sempat menghadapi kekalahan politik di Wisconsin, di mana hakim yang didukungnya gagal memenangkan kursi Mahkamah Agung, Musk tetap fokus pada target efisiensi fiskal.
Ia menargetkan pemangkasan pengeluaran pemerintah sebesar US$1 triliun, namun hingga awal April, DOGE baru mencatat penghematan sekitar US$140 miliar. Capaian itu diperoleh dari pemangkasan tenaga kerja, penjualan aset, serta pembatalan berbagai kontrak pemerintah. Saham Tesla sempat tergelincir menyusul kabar kembalinya Musk ke sektor swasta, namun beberapa perusahaan kontraktor pemerintah justru mengalami kenaikan nilai saham.
Sementara mandat DOGE akan terus berjalan hingga Juli 2026, masih belum jelas apakah tim utama yang bekerja bersama Musk akan tetap bertahan usai kepergian tokoh yang menjadi motor ideologis reformasi pemerintahan ini.