Band Sukatani asal Purbalingga, Jawa Tengah, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah menyampaikan permintaan maaf kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Permintaan maaf ini berkaitan dengan lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”, yang liriknya secara terang-terangan mengkritik perilaku oknum polisi di lapangan. Dalam video yang tersebar luas di berbagai platform, dua anggota Sukatani terlihat menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada institusi Polri, meskipun tidak dijelaskan secara rinci alasan di balik permintaan maaf tersebut.

Menanggapi viralnya video permintaan maaf tersebut, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa Polri tidak pernah menutup diri terhadap kritik. Menurutnya, Polri terus berupaya untuk menjadi organisasi modern yang terbuka terhadap masukan masyarakat, termasuk kritik yang membangun. Hal ini sejalan dengan komitmen Polri untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan publik.

“Polri tidak antikritik. Kami berkomitmen dan konsisten untuk terus bertransformasi menjadi institusi yang modern dan responsif terhadap aspirasi masyarakat,” ujar Trunoyudo.

Lebih lanjut, Trunoyudo menekankan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah berulang kali mengingatkan seluruh jajaran Polri agar tidak alergi terhadap kritik. Arahan tersebut, katanya, menjadi pedoman utama bagi semua anggota Polri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka.

“Kapolri selalu menekankan pentingnya keterbukaan dan respons yang positif terhadap kritik demi membangun kepercayaan publik,” tutup Trunoyudo.