Agam Muhammad Nasrudin dan Rizky Agam Syahputra, anak dari pemilik usaha rental mobil Ilyas Abdurrahman, tak mampu menahan tangis saat menghadiri sidang pembacaan vonis di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Selasa. Keduanya hadir mengenakan kemeja hijau dan duduk berdampingan, menyimak jalannya sidang yang mengungkap kembali kronologi serta peran tiga terdakwa dari anggota TNI Angkatan Laut dalam insiden tragis yang merenggut nyawa ayah mereka di rest area KM45 Tol Tangerang-Merak.

Dalam ruang sidang, beberapa petugas dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) tampak berada di sekitar anak korban, memastikan situasi tetap kondusif. Sidang dimulai pukul 09.00 WIB dengan agenda pembacaan putusan majelis hakim. Sidang diawali dengan pemaparan kembali data dan kesaksian yang telah dikumpulkan, diikuti dengan pembacaan dakwaan serta tuntutan terhadap para terdakwa.

Sebelumnya, dua anggota TNI AL, Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo dan Sersan Satu Akbar Adli, dijatuhi tuntutan hukuman seumur hidup serta pemecatan dari dinas militer. Sementara itu, terdakwa ketiga, Sersan Satu Rafsin Hermawan, dituntut hukuman empat tahun penjara serta pemecatan dari dinas militer. Selain hukuman pidana, para terdakwa juga diperintahkan membayar restitusi kepada keluarga korban. Bambang Apri Atmojo wajib membayar Rp209,6 juta kepada keluarga almarhum dan Rp146,4 juta kepada korban luka, Ramli. Sersan Satu Akbar Adli dikenakan restitusi Rp147 juta kepada keluarga Ilyas dan Rp73 juta kepada keluarga Ramli, sedangkan Rafsin Hermawan harus membayar jumlah yang sama dengan hukuman tambahan tiga bulan penjara jika tidak mampu membayar.

Kejadian tragis yang terjadi di Jayanti, Kabupaten Tangerang, ini menjadi perhatian publik, terutama setelah fakta-fakta diungkap dalam persidangan. Keputusan hakim menjadi penentu keadilan bagi keluarga korban yang berharap agar hukuman seberat-beratnya dijatuhkan kepada para pelaku.