Sekolah Rakyat Kemensos Siap Beroperasi Juli, Tampung 600 Murid
Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan bahwa kompleks Pusdiklatbangprof Kemensos siap dijadikan Sekolah Rakyat jenjang SMA yang akan mulai beroperasi pada Juli mendatang. Sekolah ini diperkirakan dapat menampung sekitar 600 orang, termasuk murid, tenaga pengajar, dan tenaga kependidikan. Berdasarkan data yang tersedia, mayoritas pendaftar berasal dari jenjang SMA, sehingga fokus utama sekolah ini akan diarahkan pada pendidikan tingkat tersebut.
Setiap angkatan akan dibagi ke dalam empat rombongan belajar dengan jumlah maksimal 25 murid per kelas. Sekolah ini juga akan mengakomodasi murid reguler dan murid berkebutuhan khusus dengan dukungan teknologi seperti alat bantu dengar dan alat bantu penglihatan, guna menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Selain itu, fasilitas asrama telah disiapkan dengan sistem pemisahan antara murid laki-laki dan perempuan, serta masing-masing asrama akan diawasi oleh pamong atau pengasuh untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para murid.
Dalam proses seleksi, Kemensos bekerja sama dengan Tim Formatur Sekolah Rakyat akan memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk menjaring anak-anak dari keluarga miskin ekstrem atau desil 1 yang tinggal di sekitar Pusdiklatbangprof Kemensos maupun di Jakarta Selatan. Jika kuota masih tersedia, penerimaan akan diperluas hingga ke desil 2 dan 3. Setelah lolos seleksi, calon murid akan mengikuti serangkaian tes dan masa orientasi sebelum resmi menjalani pendidikan. Menteri Sosial berharap lulusan Sekolah Rakyat dapat menjadi agen perubahan bagi keluarga mereka, meningkatkan taraf sosial dan ekonomi, serta berkontribusi bagi pembangunan nasional.