Rusia Kecam Rencana Barat Kirim Pasukan ke Ukraina, Sebut Sebagai Langkah Tidak Bermoral
Kedutaan Besar Rusia di Italia mengecam keras laporan mengenai rencana Prancis dan Inggris untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Dalam pernyataan resminya, Rusia menuding bahwa keterlibatan militer Barat dalam konflik ini sudah berlangsung sejak 2015, meskipun mereka hanya disebut sebagai instruktur dan penasihat. Rusia mengklaim bahwa tentara Barat telah melatih pasukan Ukraina, merawat peralatan militer yang disuplai dari luar negeri, serta turut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi militer yang menyasar Rusia.
Kedutaan Rusia menuduh Prancis dan Inggris sengaja memperburuk ketegangan dan menghambat peluang perundingan damai. Mereka menilai bahwa pengerahan pasukan penjaga perdamaian oleh negara-negara yang aktif mempersenjatai Ukraina adalah tindakan yang tidak bermoral dan hanya akan memperkeruh situasi. Rusia juga menegaskan bahwa mereka menolak kehadiran pasukan asing di Ukraina dalam bentuk apa pun, termasuk di bawah misi yang bernaung di bawah PBB, Uni Eropa (UE), maupun Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).
Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat, yang terus meningkatkan dukungan militer mereka terhadap Ukraina. Moskow telah berulang kali memperingatkan agar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak ikut campur langsung dalam konflik ini. Rusia menegaskan bahwa segala bentuk upaya untuk menempatkan pasukan asing di Ukraina adalah langkah yang tidak dapat diterima dan berisiko semakin memperumit situasi geopolitik yang sudah memanas.