PWC PHK 1.800 KARYAWAN

PwC Umumkan Pemutusan Hubungan Kerja 1.800 Karyawan: Langkah Restrukturisasi Pertama Sejak Krisis 2009

NEW YORK – PricewaterhouseCoopers (PwC), salah satu perusahaan akuntansi terkemuka di dunia, baru saja mengumumkan keputusan untuk mengurangi jumlah karyawan sebanyak 1.800 posisi di Amerika Serikat. Ini merupakan pengurangan tenaga kerja terbesar yang dilakukan PwC sejak krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2009. Langkah ini bagian dari upaya perusahaan untuk merestrukturisasi operasionalnya di tengah penurunan permintaan dalam sektor konsultasi dan teknologi.

PwC, yang dikenal sebagai salah satu dari empat besar perusahaan akuntansi global, sedang menjalani proses perubahan besar dalam struktur organisasinya. Pengurangan tenaga kerja ini tidak hanya terjadi di AS tetapi juga mencakup kantor-kantor di luar negeri. Sekitar separuh dari total pengurangan tenaga kerja ini akan dialami oleh karyawan di luar AS, termasuk berbagai posisi mulai dari tingkat junior hingga manajer. Divisi yang terdampak termasuk audit, pajak, dan layanan bisnis.

Paul Griggs, pimpinan PwC di AS, menginformasikan keputusan ini dalam sebuah memo kepada karyawan. “Kami sedang menjalani proses penting untuk memastikan perusahaan dapat beradaptasi dengan tantangan dan peluang yang akan datang. Ini melibatkan modernisasi operasional kami dan membuat ruang untuk investasi strategis,” jelas Griggs, sebagaimana dikutip dari laporan Wall Street Journal.

Meskipun ini adalah pengurangan tenaga kerja terbesar sejak 2009, PwC selama ini berhasil menghindari pemutusan hubungan kerja besar di AS, berbeda dengan kompetitornya seperti EY, KPMG, dan Deloitte yang telah melakukan pengurangan besar dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan langkah restrukturisasi ini, PwC berharap dapat menyesuaikan diri dengan dinamika pasar dan memperkuat posisinya dalam industri yang terus berubah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *