Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima sambutan luar biasa saat menyampaikan pidato di hadapan pimpinan dan anggota Majelis Agung Nasional Turki (TBMM) di Ankara pada Kamis, 10 April 2025. Dalam pidato bersejarah tersebut, yang menjadi kali pertamanya berbicara di hadapan parlemen negara lain, Prabowo disambut dengan 17 kali tepuk tangan meriah dan standing ovation dari seluruh anggota parlemen Turki. Momen itu terjadi dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden ke Turki yang berlangsung dari 9 hingga 11 April.

Selama kurang lebih 15 menit, Presiden Prabowo menyampaikan pidatonya yang sarat makna, mengangkat kedekatan sejarah antara bangsa Indonesia dan Turki sejak masa Kesultanan Ottoman. Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Mustafa Kemal Atatürk dan Mehmed Sang Penakluk sebagai tokoh militer dan pemimpin yang membentuk peradaban. Presiden menegaskan bahwa kunjungannya bukan sekadar diplomatik, tetapi sebagai sahabat dan saudara bagi rakyat Turki.

Prabowo menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama Indonesia dan Turki di berbagai bidang strategis seperti ekonomi, pendidikan, budaya, kesehatan, dan pertahanan. Ia juga menyoroti isu kemanusiaan, secara tegas menyampaikan dukungan Indonesia terhadap rakyat Palestina dan kecaman atas tindakan militer Israel di Gaza. Ia menyerukan gencatan senjata dan penyelesaian adil bagi Palestina.

Mengakhiri pidatonya, Prabowo membagikan visinya untuk membawa Indonesia ke arah transformasi besar, dengan tata kelola bersih dan pemerintahan antikorupsi. Ia mengajak Turki untuk bersama membangun masa depan yang lebih damai dan sejahtera bagi dunia.