Prabowo Subianto Akhiri Kunjungan Diplomatik di Yordania, Fokus Bahas Gaza dan Kerja Sama Bilateral
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi mengakhiri rangkaian kunjungan kenegaraannya di Timur Tengah dengan meninggalkan Yordania menuju Tanah Air. Didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Presiden Prabowo bertolak dari Pangkalan Udara Marka, Amman, menggunakan Pesawat Kepresidenan PK-GRD pada pukul 17.08 waktu setempat. Keberangkatan Presiden dilepas langsung oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad, yang menjabat sebagai Penasihat Senior Raja Abdullah II dalam urusan agama dan budaya.
Selama berada di Amman, Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. Keduanya membahas penguatan hubungan kerja sama di bidang pendidikan, teknologi, ekonomi, dan sains. Selain itu, isu kemanusiaan di Gaza menjadi topik penting yang turut dibahas. Kedua pemimpin sepakat untuk mendesak adanya gencatan senjata dan memperluas distribusi bantuan kemanusiaan ke wilayah konflik, sebagai bagian dari upaya mendukung perdamaian jangka panjang di kawasan tersebut.
Pertemuan ini juga menghasilkan penandatanganan tiga nota kesepahaman dan satu perjanjian antara Indonesia dan Yordania, yang meliputi sektor pertahanan, pertanian, riset pendidikan, dan keagamaan. Yordania menjadi negara kelima sekaligus terakhir dalam rangkaian kunjungan Presiden Prabowo sejak 9 April, setelah sebelumnya mengunjungi Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, dan Qatar. Lawatan ini dilakukan sebagai bentuk diplomasi aktif Indonesia dalam mendukung penyelesaian konflik Gaza serta memperkuat relasi strategis dengan negara-negara Timur Tengah.