Prabowo Dorong Peningkatan Dana Riset Demi Kebangkitan Industri Nasional
Presiden Prabowo Subianto berupaya meningkatkan pendanaan riset perguruan tinggi di Indonesia hingga mencapai 1 persen dari produk domestik bruto (PDB) sebagai langkah strategis dalam mendorong kebangkitan ekonomi dan industri nasional. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto setelah menghadiri pertemuan dengan Presiden serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta.
Menurut Brian, Presiden menaruh perhatian besar terhadap kesejahteraan dosen dan peningkatan anggaran riset. Ia mencontohkan Korea Selatan yang telah mengalokasikan hingga 4 persen dari PDB mereka untuk riset. Saat ini, Indonesia masih berada di angka 0,3 persen, sehingga peningkatan ini menjadi tantangan besar yang harus diwujudkan secara bertahap.
Brian mengakui bahwa peningkatan dana riset tidak dapat dilakukan secara instan, namun dengan percepatan pembangunan dan industrialisasi berbasis teknologi, diharapkan anggaran ini dapat bertambah secara progresif hingga mencapai 1 persen dari PDB. Langkah ini bertujuan agar riset dan inovasi di perguruan tinggi semakin berkembang serta berkontribusi dalam membangun kemandirian industri nasional.
Pemerintah melalui Kemdiktisaintek telah mengalokasikan dana sebesar Rp2 triliun untuk riset, yang bersumber dari APBN, LPDP, serta kerja sama dengan sektor industri. Brian menegaskan bahwa pertemuan antara Presiden dan para rektor bukan sekadar agenda seremonial, melainkan momentum penting dalam mendorong perguruan tinggi menjadi pusat inovasi dan mencetak sumber daya manusia unggul. Pemerintah berharap kebijakan ini dapat membawa Indonesia sejajar dengan negara maju serta melepaskan diri dari jebakan pendapatan menengah.