Polri Evaluasi Penggunaan Senpi Buntut Kasus Polisi Tembak Polisi Di Indonesia
Jakarta – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan evaluasi mendalam terkait penggunaan senjata api (senpi) oleh anggotanya. Langkah ini diambil setelah terjadinya insiden tragis yang melibatkan seorang polisi yang menembak rekannya sendiri dalam kejadian yang viral di media sosial. Insiden tersebut memicu kecaman dari publik dan memaksa Polri untuk segera mengevaluasi prosedur serta regulasi terkait penggunaan senjata api di kalangan anggota kepolisian.
Insiden yang terjadi pada minggu lalu melibatkan seorang anggota Polri yang secara tidak sengaja menembak rekannya di tengah keramaian. Kejadian ini terjadi di salah satu kawasan Jakarta, dan segera menyedot perhatian publik setelah video kejadian beredar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut, tampak jelas bahwa senjata api yang digunakan tidak terjaga dengan baik, yang mengarah pada kecelakaan fatal. Meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini memunculkan kekhawatiran mengenai kontrol dan pengawasan penggunaan senjata api di kalangan anggota Polri.
Menanggapi insiden tersebut, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen. Dedi Prasetyo, mengatakan bahwa Polri akan melakukan evaluasi terkait prosedur penggunaan senjata api. Evaluasi ini meliputi peningkatan pelatihan keamanan dan pengawasan yang lebih ketat dalam penggunaan senjata api oleh anggota Polri. “Kami akan meninjau kembali regulasi penggunaan senpi di lapangan, memastikan setiap anggota mengikuti prosedur yang benar dan aman,” ujar Dedi dalam konferensi pers. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
Sebagai bagian dari evaluasi, Polri juga akan meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi anggotanya terkait penggunaan senjata api. Selain itu, pengawasan internal akan diperketat untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan senpi. Polri juga berencana untuk memperkenalkan teknologi baru yang dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan yang melibatkan senjata api. Dengan langkah ini, Polri berharap dapat meningkatkan profesionalisme anggotanya dalam bertugas, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
Insiden polisi tembak polisi ini menjadi peringatan bagi Polri untuk lebih ketat dalam mengawasi penggunaan senjata api oleh anggotanya. Evaluasi dan pembaruan prosedur yang sedang dilakukan diharapkan dapat menghindarkan kejadian serupa yang bisa merusak citra dan kredibilitas Polri di mata publik.