Pada 26 November 2024, para ekonom dan pengamat kebijakan fiskal mengemukakan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto perlu menyusun strategi mendasar untuk memperbaiki rasio pajak atau tax ratio Indonesia. Meskipun ekonomi Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, rasio pajak yang masih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya menjadi tantangan besar. Tax ratio yang rendah mengindikasikan adanya ketimpangan dalam penerimaan pajak yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan dan program sosial.

Untuk memperbaiki tax ratio, pemerintahan Prabowo perlu mengembangkan kebijakan yang lebih komprehensif dan berfokus pada peningkatan kepatuhan wajib pajak, baik individu maupun perusahaan. Di antara langkah yang disarankan adalah reformasi sistem perpajakan dengan memperkenalkan insentif bagi pembayar pajak yang taat, serta pemangkasan birokrasi yang dapat mengurangi potensi kebocoran pajak. Selain itu, digitalisasi perpajakan dan pengawasan yang lebih ketat di sektor informal juga menjadi langkah penting dalam memperluas basis pajak.

Penting bagi pemerintahan Prabowo untuk memperkuat sistem pengawasan pajak agar lebih efektif dalam mendeteksi potensi penghindaran pajak dan kebocoran yang sering terjadi di sektor-sektor tertentu. Teknologi modern, seperti penggunaan big data dan kecerdasan buatan (AI), dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan dan memaksimalkan potensi penerimaan pajak. Hal ini diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak untuk pembangunan negara.

Meningkatnya tax ratio akan berdampak langsung pada peningkatan kapasitas fiskal negara untuk membiayai pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan yang lebih baik. Selain itu, peningkatan pendapatan pajak juga akan mengurangi ketergantungan pemerintah terhadap utang luar negeri, yang dapat meningkatkan stabilitas ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, memperbaiki tax ratio menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda ekonomi pemerintahan Prabowo, yang diharapkan dapat membawa Indonesia menuju ekonomi yang lebih mandiri dan berkelanjutan.