Oknum Polisi Di Pemalang Tipu Rp1,4 Miliar Dengan Janji Masuk Kepolisian, Korban Malah Jadi Tukang Sapu
Pada tanggal 4 Januari 2025, kasus penipuan yang melibatkan oknum polisi di Pemalang terungkap ke publik, di mana seorang pria paruh baya menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp1,4 miliar. Penipuan ini dilakukan dengan janji bahwa anak korban akan diterima sebagai anggota kepolisian, namun kenyataannya, korban justru berakhir sebagai tukang sapu.
Kasus ini bermula ketika Suratmo (56) dan Sutijah (59), pasangan suami istri dari Pemalang, mendatangi oknum polisi yang menjanjikan anak mereka dapat masuk ke dalam kepolisian. Oknum tersebut meminta sejumlah uang sebagai biaya masuk, yang totalnya mencapai Rp1,4 miliar. Uang tersebut merupakan hasil penjualan sawah seluas 2.600 meter persegi yang mereka miliki. Kepercayaan yang diberikan kepada oknum polisi ini menjadi bumerang bagi mereka.
Setelah menyerahkan uang tersebut, harapan untuk anak mereka menjadi polisi pupus. Alih-alih mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, Suratmo malah menemukan dirinya terjebak dalam situasi sulit dan terpaksa bekerja sebagai tukang sapu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini menunjukkan dampak besar dari penipuan yang dialaminya dan menyoroti kerugian emosional serta finansial yang dialami oleh keluarga tersebut.
Pihak Polres Pemalang mengonfirmasi bahwa oknum polisi yang terlibat dalam kasus ini telah ditangkap dan sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Kapolres Pemalang menyatakan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap oknum tersebut untuk memberikan efek jera dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tindakan anggota kepolisian.
Kasus penipuan ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Pemalang. Banyak warga mulai mempertanyakan integritas dan reputasi kepolisian setelah mendengar berita ini. Kejadian seperti ini dapat merusak hubungan antara polisi dan masyarakat, sehingga penting bagi pihak berwenang untuk segera menangani masalah ini dengan serius.
Dengan terungkapnya kasus penipuan oleh oknum polisi ini, masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap tawaran-tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Tahun 2025 harus menjadi tahun kesadaran bagi masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mengambil keputusan finansial yang besar. Semua pihak kini menantikan langkah-langkah konkret dari kepolisian untuk memulihkan kepercayaan publik dan mencegah kejadian serupa di masa depan.