Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi maraknya tagar #KaburAjaDulu di media sosial sebagai tantangan bagi pemerintah untuk menyediakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat.

Saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto, Yassierli menyebut bahwa tren ini menjadi perhatian serius pemerintah.

“Ini menjadi tantangan bagi kami. Jika memang ini adalah aspirasi mereka, maka tugas pemerintah adalah menciptakan lebih banyak pekerjaan yang berkualitas,” ujar Yassierli menanggapi isu tersebut.

Menurutnya, tagar #KaburAjaDulu bukanlah ajakan untuk lari dari negeri sendiri, melainkan gambaran keinginan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan mencari peluang kerja yang lebih baik di luar negeri.

“Kesempatan kerja di luar negeri memang ada. Jadi, semangatnya bukan kabur, tetapi meningkatkan keterampilan dan mendapatkan pengalaman. Jika setelah itu mereka kembali dan berkontribusi membangun Indonesia, tentu ini hal yang positif,” tambahnya.

Di kesempatan berbeda, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengingatkan bahwa siapa pun yang ingin bekerja di luar negeri harus memiliki persiapan matang. Ia menilai keinginan bekerja di luar negeri mirip dengan tradisi merantau.

“Merantau itu pilihan hidup yang baik, tapi ada dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, harus punya keterampilan agar bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Kedua, harus mengikuti prosedur yang benar agar tidak menjadi pekerja ilegal. Kalau mau merantau, tentu tidak boleh dilarang,” jelas Hasan Nasbi.