Ketua Mahkamah Agung (MA), Sunarto, menegaskan komitmen lembaganya dalam membangun sistem peradilan yang berkualitas dan berintegritas. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah penguatan fungsi pengawasan serta penerapan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) sepanjang tahun 2024.

Dalam Sidang Istimewa Laporan Tahunan MA 2024 yang digelar di Bailurung MA pada Rabu (19/2/2025), Sunarto mengungkapkan bahwa selama tahun 2024, MA telah menjatuhkan 244 sanksi disiplin kepada aparatur peradilan. Sanksi tersebut terdiri dari 94 sanksi berat, 41 sanksi sedang, dan 109 sanksi ringan. Meski demikian, ia tidak merinci jenis pelanggaran yang dikenai sanksi tersebut.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan transparansi dan pencegahan korupsi, MA juga menunjuk 27 satuan kerja untuk menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16 pengadilan telah memenuhi standar yang ditetapkan, sementara 11 lainnya masih dalam tahap pembenahan.

Selain itu, MA terus membuka akses bagi masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggaran melalui Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung. Sepanjang 2024, total 4.318 pengaduan tercatat dalam sistem ini. Dari jumlah tersebut, 4.146 kasus atau sekitar 96,02 persen telah ditindaklanjuti, sementara 172 laporan lainnya masih dalam proses penyelesaian.

Sunarto menekankan bahwa integritas adalah fondasi utama dalam menciptakan sistem peradilan yang adil dan terpercaya. Oleh karena itu, MA akan terus memperkuat pengawasan serta mendorong peningkatan profesionalisme aparatur peradilan guna menjaga kepercayaan publik terhadap institusi peradilan di Indonesia.