Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendalami kasus dugaan korupsi dana penunjang operasional serta program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala daerah di Pemerintah Provinsi Papua. Pada Jumat, penyidik KPK memeriksa seorang pramugari bernama Selvi Purnama Sari di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengonfirmasi pemeriksaan ini, namun belum memberikan informasi detail terkait materi yang akan digali dari Selvi. Ia diketahui pernah dipanggil sebelumnya dalam penyelidikan dugaan pembelian jet pribadi oleh mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Pemeriksaan pada 24 Agustus 2023 lalu menyoroti dugaan pengiriman uang tunai bernilai puluhan miliar rupiah menggunakan pesawat jet atas perintah Lukas Enembe.

Dalam perkembangan terbaru, KPK terus menelusuri aliran dana serta aset yang terkait dengan dugaan korupsi ini. Salah satu langkah yang diambil adalah penggeledahan di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Papua pada 4 November 2024. Penyidik kini tengah menganalisis barang bukti yang ditemukan untuk mengonfirmasikan keterlibatan pihak-pihak tertentu melalui pemeriksaan saksi.

Beberapa saksi yang telah dipanggil dalam kasus ini di antaranya adalah Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, Pejabat Penatausahaan Keuangan Lusiana Samaya, dan Bendahara Pengeluaran Woro Pujiastuti. Selain itu, istri mendiang Lukas Enembe, Yulce Wonda, serta putranya, Astract Bona, turut dimintai keterangan.

Nama lain yang masuk dalam daftar pemeriksaan adalah Direktur CV Walibhu Irianti Yy Telenggen Yoman, staf bendahara Muhajir Suronoto, serta sejumlah pegawai negeri sipil, termasuk Jhon Kennedy Thesia, Sahar, Anies Liando, dan Magdalena W. Widayati. Dua bendahara Pemprov Papua, Dius Enumbi dan Khon Frinsus Paulus, juga diperiksa karena menjabat sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu Kepala Daerah Provinsi Papua.

KPK berkomitmen untuk terus menelusuri arus dana yang diduga dikorupsi dan mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam kasus ini.