Polri Pecat 3 Anggota Terkait Pemerasan DWP, GPII Apresiasi Tindakan Tegas
Jakarta – Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Masri Ikoni, memberikan dukungan penuh atas langkah tegas yang diambil Polri terhadap tiga anggotanya yang terlibat dalam kasus pemerasan pengunjung Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Dalam pernyataannya pada Jumat (3/1/2025), Masri mengapresiasi tindakan pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) yang dijatuhkan oleh Mabes Polri, khususnya Divisi Propam, terhadap para pelaku.
Masri menegaskan bahwa tindakan tegas ini menunjukkan komitmen Polri dalam menciptakan ekosistem acara yang aman dan nyaman. “Kami mendukung penuh langkah Polri untuk memberi rasa aman kepada pengunjung event, terutama yang berskala internasional seperti DWP. Keamanan harus dijaga dengan sebaik-baiknya agar kejadian-kejadian buruk seperti pemerasan tidak terjadi lagi,” katanya.
Insiden yang melibatkan anggota Polri ini semakin meresahkan setelah diketahui bahwa korban pemerasan adalah pengunjung dari luar negeri. Hal ini tentunya berdampak negatif terhadap citra acara internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Masri menyesalkan kejadian tersebut dan berharap ke depan tak ada lagi oknum yang merusak reputasi baik sebuah acara besar.
Diketahui sebelumnya, pada 31 Desember 2024, Majelis Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menggelar sidang etik pertama terkait kasus ini. Sidang tersebut dipantau langsung oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Dua anggota Polri yang terlibat, Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak dan AKP Yudhy Triananta Syaeful, telah dijatuhi sanksi PTDH, atau pemecatan dari keanggotaan Polri. Menurut keterangan Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Karo Penmas Humas Polri, putusan tersebut diambil setelah melalui serangkaian proses yang transparan.
Penyelidikan terus berlanjut, dan sidang etik masih berlangsung terhadap AKBP Malvino Edward Yusticia (MEY), yang juga diduga terlibat dalam pemerasan tersebut. Polri memastikan bahwa tindakan tegas ini akan diambil terhadap siapa pun yang terbukti bersalah, dengan kemungkinan lebih banyak anggota yang akan dipecat.
Selain memberikan dukungan terhadap langkah Polri ini, Masri juga menilai secara umum bahwa Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah berhasil menjaga stabilitas keamanan di Indonesia. Ia memuji langkah-langkah Polri dalam menjaga ketertiban selama pemilu dan pilkada serentak serta pengungkapan berbagai kasus besar seperti narkoba, korupsi, dan judi online.
“Polri telah membuktikan diri sebagai mitra masyarakat yang efektif dan humanis, serta menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam internal mereka. Keberhasilan ini tentu menunjukkan bahwa Polri bukan hanya lembaga yang berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pembenahan internal yang lebih baik,” pungkas Masri.