Dua Polisi Kuta Diperiksa Propam Setelah Diduga Minta Uang Dari Turis
Dua anggota Polsek Kuta, Bali, sedang dalam pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Bali setelah diduga meminta uang sebesar Rp200 ribu dari seorang turis wanita asal Kolombia yang melaporkan kehilangan ponselnya. Kasus ini mencuat ke publik setelah video kejadian tersebut viral di media sosial.
Kejadian ini bermula ketika seorang turis berinisial SGH melapor ke Polsek Kuta mengenai kehilangan ponsel iPhone 14 Pro Max yang dijambret. Saat melapor, SGH dihadapkan pada permintaan uang dari dua petugas yang bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Permintaan ini dianggap tidak etis dan melanggar kode etik kepolisian, sehingga menarik perhatian masyarakat. Ini menunjukkan bahwa tindakan anggota kepolisian dapat mempengaruhi citra institusi dan kepercayaan publik.
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, mengonfirmasi bahwa kedua polisi tersebut telah dikenakan sanksi penempatan khusus selama proses pemeriksaan. Propam Polda Bali sedang melakukan investigasi untuk mengumpulkan bukti dan keterangan terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh kedua anggota polisi tersebut. Ini mencerminkan komitmen pihak kepolisian untuk menegakkan disiplin dan akuntabilitas di dalam institusi mereka.
Video yang menunjukkan turis tersebut diminta membayar uang saat melapor menjadi viral di media sosial dan memicu reaksi negatif dari netizen. Banyak yang mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk pemerasan dan meminta agar pihak berwenang mengambil tindakan tegas terhadap oknum polisi yang terlibat. Ini menunjukkan betapa cepatnya informasi dapat menyebar di era digital dan dampaknya terhadap reputasi institusi.
Kasus ini berpotensi merusak citra kepolisian di mata publik, terutama di kawasan pariwisata seperti Bali yang sangat bergantung pada reputasi keamanan bagi wisatawan. Pihak kepolisian harus berupaya keras untuk memperbaiki citra mereka melalui transparansi dan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang terjadi. Ini mencerminkan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
Dengan adanya kasus ini, semua pihak berharap agar investigasi dapat dilakukan secara objektif dan adil. Diharapkan bahwa hasil pemeriksaan akan memberikan kejelasan mengenai tindakan kedua anggota polisi tersebut dan memastikan bahwa pelanggaran serupa tidak terulang di masa depan. Keberhasilan dalam menangani masalah ini akan menjadi indikator penting bagi integritas dan profesionalisme kepolisian di Indonesia.