Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Taruna Ikrar memastikan bahwa makanan dalam program Makan Bergizi Gratis selama Ramadhan aman untuk dibawa pulang dan dikonsumsi. Ia menjelaskan bahwa setiap aspek keamanan pangan telah diperhitungkan, termasuk ketika makanan dibawa pulang oleh anak-anak setelah sekolah.

Menurut Taruna, BPOM telah melakukan pendampingan terhadap Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi agar makanan yang diberikan tetap sesuai standar keamanan pangan. Ia menekankan bahwa setiap bahan makanan memiliki masa degenerasi dan reaksi tertentu jika bercampur dengan bahan lain, sehingga penting untuk memisahkan setiap komponen makanan dalam wadah khusus guna menjaga kualitasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Taruna menyoroti pentingnya program Makan Bergizi Gratis dalam mengatasi masalah gizi pada anak-anak Indonesia. Saat ini, sekitar 80 persen anak mengalami masalah gizi, dengan 21,6 persen di antaranya menderita stunting, 40 persen mengalami defisiensi mikronutrisi, dan sekitar 20 persen mengalami kelebihan nutrisi. Ia menilai program ini sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan kesehatan anak-anak serta mencegah berbagai penyakit degeneratif dan metabolisme.

Keberhasilan program ini, menurut Taruna, memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan industri pangan. Ia mengajak semua pihak untuk bergotong royong agar program ini dapat berkelanjutan dalam jangka panjang dan tidak hanya berjalan dalam beberapa tahun ke depan.