BNI Siap Bantu Pemerintah Selamatkan Sritex dari Pailit
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan kesiapannya untuk berperan aktif dalam upaya penyelamatan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, setelah Mahkamah Agung (MA)memutuskan untuk menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh beberapa kelompok kreditur. Dengan putusan ini, Sritex tetap dalam status pailit dan akan menjalani proses penjualan aset untuk menyelesaikan kewajiban utangnya. Sebagai salah satu kreditur utama dengan jumlah piutang mencapai Rp 2,99 triliun, BNI berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencari solusi yang terbaik.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyampaikan bahwa bank akan terus berkomunikasi dengan pemerintah, manajemen Sritex, dan kreditur lainnya untuk merumuskan langkah-langkah strategis demi memastikan kelangsungan operasional perusahaan. Royke menekankan pentingnya mencari jalan tengah yang bisa menjaga keseimbangan antara kepentingan kreditur, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat luas.
“Kami memahami pentingnya kontribusi Sritex terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, kami akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa usaha Sritex dapat terus berlanjut,” kata Royke. Ia juga menambahkan bahwa BNI telah mempersiapkan cadangan yang memadai untuk menghadapi potensi risiko kredit yang terkait dengan perusahaan tersebut.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga mengungkapkan dukungan pemerintah untuk menjaga keberlanjutan usaha Sritex. Airlangga menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong agar perusahaan ini tetap beroperasi, mengingat pentingnya Sritex dalam menyediakan lapangan kerja dan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan manajemen Sritex dan berharap BNI dapat memimpin inisiatif penyelamatan bersama dengan kreditur lainnya.
“Pemerintah berharap agar Sritex dapat terus memproduksi dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Kami juga meminta agar semua kreditur, termasuk BNI, dapat bekerja sama dalam menjaga kelangsungan usaha ini,” ujar Airlangga.
Industri tekstil di Indonesia memiliki peran yang sangat krusial, baik dari sisi ekonomi maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. Karena itu, upaya penyelamatan Sritex sangatlah penting untuk masa depan industri tekstil dan sektor terkait lainnya. Semua pihak berharap dengan adanya koordinasi yang efektif antara BNI, pemerintah, dan kreditur, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan cara yang menguntungkan semua pihak dan memastikan kelangsungan operasional Sritex.