Jakarta – Fluktuasi harga jagung pakan saat ini tengah menjadi perhatian serius karena dampaknya terhadap harga telur dan daging ayam. Untuk membantu para peternak unggas, pemerintah berencana mengoptimalkan stok jagung pakan yang dimiliki oleh Perum Bulog. Langkah ini diambil untuk menekan dampak fluktuasi harga jagung terhadap sektor pangan lainnya, terutama dalam menjaga kestabilan harga bahan pangan pokok.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa Perum Bulog saat ini memiliki stok jagung pakan sekitar 96 ribu ton. Stok tersebut akan segera dilelang untuk membantu para peternak memperoleh jagung pakan dengan harga yang lebih baik, dan hal ini akan dilakukan setelah mendapatkan izin dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Proses pelelangan diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi peternak untuk mendapatkan bahan baku pakan dengan harga yang wajar, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor jagung.

“Jagung yang ada di Bulog saat ini sekitar 96 ribu ton, akan kita lelang segera untuk membantu peternak unggas mendapatkan harga terbaik,” ujar Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/12/2024). Pelelangan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan para peternak tidak terjebak dalam harga pakan yang terlalu tinggi, yang dapat mempengaruhi harga jual telur dan daging ayam.

Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk tidak mengimpor jagung pakan. “Kita harus maksimalkan jagung pakan hasil petani dalam negeri untuk menyokong peternak unggas kita,” jelas Arief. Ia berharap melalui langkah-langkah ini, kebutuhan jagung pakan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, yang sekaligus mendukung keberlanjutan sektor pertanian domestik.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menambahkan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk menghentikan impor bahan pangan yang dapat diproduksi di dalam negeri. Tahun depan, Indonesia tidak akan mengimpor beras, garam, jagung pakan, maupun gula konsumsi. “Kami berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan memprioritaskan hasil pertanian dalam negeri,” tegas Zulkifli.

Pemerintah berharap dengan langkah-langkah tersebut, ketahanan pangan Indonesia dapat semakin kuat dan swasembada pangan dapat tercapai pada tahun 2027. Di sisi lain, stok jagung di Perum Bulog pada 27 Desember 2024 tercatat sebanyak 114 ribu ton, yang terdiri dari 96 ribu ton jagung untuk Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) dan 18 ribu ton jagung komersial. Di sepanjang tahun 2024, Bulog berhasil menyerap 84 ribu ton jagung hasil panen dalam negeri.