Tim penyidik Kortas Tipikor Bareskrim Polri melakukan penggeledahan di kantor PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI yang berlokasi di Jalan Merak No. 1, Surabaya, pada Rabu. Penggeledahan ini berkaitan dengan penyelidikan dugaan korupsi dalam proyek revitalisasi serta modernisasi Pabrik Gula Assembagoes di Situbondo.
Berdasarkan pantauan di lokasi, seorang penyidik berseragam biru bertuliskan “Polisi” terlihat membawa sebuah boks kontainer besar ke dalam gedung. Hingga pukul 16.00 WIB, tim penyidik masih berada di dalam kantor tersebut. Seorang petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa tim penyidik tiba sekitar pukul 09.30 WIB dan langsung menuju ruangan di lantai dua.

Sehari sebelumnya, Selasa (11/3), penyidik juga melakukan penggeledahan di kantor PT MI yang berlokasi di Jalan Kedung Cowek, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Perusahaan tersebut diketahui termasuk dalam konsorsium yang berhasil memenangkan proyek revitalisasi dan modernisasi Pabrik Gula Assembagoes. Penyidik Kortas Tipikor Bareskrim Mabes Polri, Rahmad, mengonfirmasi bahwa penggeledahan dilakukan sebagai upaya mengumpulkan barang bukti terkait kasus yang kini telah memasuki tahap penyidikan.Dalam proses tersebut, penyidik mengamankan sekitar 109 item dokumen yang disimpan dalam empat boks kontainer sebagai barang bukti.

Proyek pengembangan Pabrik Gula Assembagoes yang berlangsung dari 2016 hingga 2022 merupakan bagian dari program strategis BUMN dengan pendanaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp650 miliar, ditambah pinjaman lebih dari Rp462 miliar. Namun, proyek ini gagal mencapai target utama, termasuk kapasitas produksi, kualitas produk, serta ekspor listrik. Kontraktor utama, KSO Wika-Barata-Multinas, disebut tidak melibatkan ahli di bidang teknologi gula. PTPN XI akhirnya memutus kontrak dengan konsorsium tersebut meskipun pembayaran telah mencapai 99,3 persen dari total kontrak senilai Rp716,6 miliar. Hingga kini, penyidik masih melakukan pendalaman kasus tanpa ada tersangka yang ditetapkan.