Bara di Perbatasan Lumasebu-Kilmasa: Pemicu dan Upaya Damai Setelah Bentrokan Warga
Bentrok antarwarga kembali pecah di wilayah perbatasan Desa Lumasebu dan Desa Kilmasa, Kecamatan Kormomolin, Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada Minggu (6/4). Insiden tersebut menyebabkan lima orang mengalami luka serius dan saat ini tengah menjalani perawatan medis di Puskesmas Alusi Kelaan dan Pustu Desa Lumasebu. Kericuhan bermula ketika seorang warga Lumasebu bernama Wempi Refwalu bermaksud mengambil hasil panennya di area kebun yang berada di perbatasan dua desa tersebut. Namun, ia justru mendapati rumah kebunnya hangus terbakar dan tanaman miliknya ditebang oleh orang tak dikenal. Kejadian ini langsung dilaporkan ke pemerintah desa oleh salah satu anak Wempi. Kepala Desa Lumasebu kemudian mengirim Kasie Pemerintahan bersama aparat linmas untuk memastikan kejadian itu. Setelah informasi tersebut dibenarkan, kemarahan warga tak terbendung hingga massa mulai berkumpul. Situasi semakin panas setelah kabar beredar bahwa warga Kilmasa bersiap melakukan penyerangan ke arah perbatasan. Bentrokan akhirnya tak terhindarkan. Personel Polsek Kormomolin dibantu Polsek Nirumas segera diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan situasi. Di bawah pimpinan Kapolsek Iptu Everardus Fasse, kedua kelompok warga berhasil dibubarkan dan diminta kembali ke rumah masing-masing. Polda Maluku mengimbau warga agar tidak terpancing provokasi, termasuk yang menyebar di media sosial dan grup percakapan. Jika ada pihak yang dirugikan, disarankan untuk menempuh jalur hukum. Pihak kepolisian memastikan proses hukum berjalan adil tanpa tebang pilih. Pada malam hari usai kejadian, Bupati Kepulauan Tanimbar sempat hadir di lokasi dan berjanji akan mengadakan dialog bersama warga kedua desa guna meredakan ketegangan dan menyelesaikan konflik secara damai.