Proses pengawasan dan evaluasi pendidikan memiliki peranan penting dalam menjaga kualitas dan efektivitas sistem pendidikan di Indonesia. Dalam setiap tahapan, pemerintah berusaha memastikan standar pendidikan tercapai, kinerja pengajar terpantau, dan kebutuhan siswa terpenuhi secara menyeluruh. Saat ini, Indonesia tengah mengalami transformasi besar-besaran dalam sistem pengawasan dan evaluasi pendidikan, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh. Artikel ini akan membahas beberapa aspek utama terkait karakteristik dan ruang lingkup pengawasan serta evaluasi pendidikan di Indonesia.

Perubahan Ujian Nasional: Menuju Evaluasi yang Lebih Inklusif

Ujian Nasional (UN) sudah lama menjadi tolok ukur utama dalam menilai hasil belajar siswa di Indonesia. Namun, UN sering mendapatkan kritik karena cenderung berfokus pada kemampuan akademik saja dan menambah tekanan psikologis pada siswa. Pada tahun 2021, UN digantikan dengan Asesmen Nasional (AN) yang lebih holistik. Meski demikian, AN dinilai belum cukup merepresentasikan evaluasi yang komprehensif. Pada Tahun Ajaran 2025/2026, pemerintah berencana memperkenalkan format ujian baru yang lebih inklusif, dengan mengintegrasikan evaluasi berbasis kompetensi, digitalisasi, dan partisipasi lebih luas dari pihak sekolah serta masyarakat lokal. Dengan perubahan ini, diharapkan dapat tercipta sistem evaluasi yang lebih adil dan merata di seluruh Indonesia.

Penyederhanaan Pengelolaan Kinerja Pendidik

Pada tahun 2025, pemerintah juga merencanakan penyederhanaan pengelolaan kinerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Sistem baru ini akan memungkinkan evaluasi yang lebih efisien dan terstruktur, sehingga pemerintah dapat memperoleh data yang lebih akurat mengenai kinerja pendidik. Harapannya, kebijakan ini akan mempermudah proses administrasi bagi pendidik dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pendidikan yang disampaikan kepada para siswa.

Pengawas Sekolah Sebagai Mitra Strategis

Salah satu perubahan signifikan dalam sistem pengawasan pendidikan adalah transformasi peran pengawas sekolah. Tidak lagi sekadar berfungsi sebagai pengawas administratif, pengawas sekolah kini berperan sebagai mitra strategis dalam implementasi kebijakan Merdeka Belajar. Mereka bertindak sebagai pendamping dan pembimbing bagi kepala sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di masing-masing satuan pendidikan. Hal ini menjadi bagian dari usaha untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh, baik dari segi kualitas pengajaran maupun pengelolaan sekolah.

Pengenalan Tes Kompetensi Akademik (TKA)

Sebagai bagian dari pembaruan evaluasi pendidikan nasional, Tes Kompetensi Akademik (TKA) diperkenalkan untuk menggantikan ujian-ujian tradisional yang lebih mengutamakan aspek kognitif. TKA dirancang untuk mengukur kompetensi dasar dan karakter siswa, memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan mereka dalam berbagai aspek, termasuk keterampilan berpikir kritis dan problem solving.

Evaluasi yang Tepat Sasaran: Kunci Peningkatan Kualitas Pendidikan

Pengawasan dan evaluasi yang tepat sasaran sangat penting untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan beroperasi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Langkah ini tidak sekadar berperan sebagai mekanisme pengawasan, tetapi juga sebagai upaya pembinaan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Melalui pengawasan yang efektif, pihak berwenang dapat mengidentifikasi kelemahan dalam sistem dan memberikan solusi yang tepat.

Kesimpulan

Transformasi dalam sistem pengawasan dan evaluasi pendidikan di Indonesia menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini. Dengan pendekatan yang lebih inklusif, berbasis teknologi, dan berorientasi pada kebutuhan zaman, sistem pendidikan Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat. Proses evaluasi yang lebih komprehensif ini diharapkan dapat memastikan pemerataan pendidikan yang berkualitas di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.