80 Polisi Pemegang Senpi Di Labuan Bajo Jalani Tes Kejiwaan Aparatnya

Sebanyak 80 anggota kepolisian yang memegang senjata api (senpi) di wilayah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, menjalani tes kejiwaan untuk memastikan kondisi mental dan kesiapan mereka dalam menjalankan tugas. Tes ini dilakukan sebagai bagian dari program pengecekan rutin yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) untuk memastikan bahwa seluruh personel yang terlibat dalam tugas berisiko tinggi seperti pengamanan dengan senpi, memiliki kondisi mental yang sehat dan stabil.

Kapolda NTT, Brigjen Pol. Iwan Satriawan, mengatakan bahwa tes kejiwaan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan bahwa para petugas yang mengawasi keamanan wilayah, terutama yang bertugas di lokasi-lokasi rawan dan padat penduduk seperti Labuan Bajo, dapat melaksanakan tugas dengan profesional tanpa mengabaikan aspek keselamatan diri dan masyarakat. “Keamanan masyarakat adalah prioritas kami, dan kami ingin memastikan setiap polisi yang membawa senjata api berada dalam kondisi mental yang siap untuk melaksanakan tugas tanpa terpengaruh oleh tekanan atau gangguan mental,” ujar Brigjen Iwan dalam keterangannya.

Tes kejiwaan ini melibatkan serangkaian pemeriksaan psikologis dan tes psikometri yang dilaksanakan oleh tim psikolog dari Polda NTT. Hasil tes akan digunakan untuk menilai apakah seorang personel berisiko mengalami gangguan mental atau emosional yang dapat mengganggu tugas mereka sebagai pelindung keamanan masyarakat.

Program ini mendapat dukungan positif dari masyarakat dan berbagai kalangan, mengingat pentingnya menjaga profesionalisme dan keselamatan dalam tugas kepolisian, terutama dalam pengendalian senjata api. Polda NTT berencana untuk memperluas tes ini di seluruh wilayah yang memiliki anggota polisi yang memegang senjata api.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *